Kamis, 27 September 2012

Adaptasi Hewan


1) Kaki Burung
Bentuk kaki burung sesuai dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat) dan makanannya

Dari Gambar 3.2 dan Gambar 3.3. dapat kita amati bahwa kaki burung berbeda-beda. Mengapa demikian? Seperti dijelaskan sebelumnya, kaki burung sesuai dengan habitat dan makanannya. Perhatikan uraian berikut. Kaki elang memiliki empat jari. Setiap jari me miliki kuku yang sangat kuat. Bentuk kaki seperti ini sesuai untuk mencengkeram mangsanya. Selain itu, bentuk tersebut sesuai untuk bertengger di po hon. Burung elang digolongkan ke dalam burung pencengkeram. Kaki burung gelatik memiliki empat jari dan ukurannya kecil. Bentuk kaki seperti itu memudahkan gelatik untuk bertengger pada batang padi. Burung gelatik digolongkan ke dalam burung petengger. Kaki bangau memiliki kaki yang panjang. Jarijarinya memiliki sedikit selaput. Bentuk seperti ini memudahkan bangau untuk berjalan di atas lumpur ketika mencari makan. Bebek memiliki kaki yang berselaput. Bentuk kaki seperti ini memudahkannya untuk berjalan di atas tanah berlumpur. Selain itu, kaki berselaput berfungsi untuk berenang. Bebek termasuk ke dalam 2) Paruh Burung 
Apakah kamu memelihara burung di rumahmu? Bagai mana bentuk paruhnya? Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makan annya. Perhatikan berbagai bentuk paruh pada Gambar 

Burung elang memiliki paruh yang besar dan runcing untuk merobek mangsanya. Ujung paruhnya berbentuk seperti kait yang tajam. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk burung pemakan daging. Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk memecah biji-bijian. Burung bangau memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur. Bebek memiliki paruh berbentuk pipih dan lebar. Bentuk ini sesuai untuk mencari makanan di dalam lumpur. Bebek biasanya mencari makanan berupa cacing di dalam lumpur.

burung pere 2. Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri

Untuk mempertahankan hidupnya, hewan perlu beradaptasi untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancamnya. Misalnya, kalajengking seperti terlihat pada Gambar 3.5 memiliki alat pe nye ngat. Hewanhewan tersebut menge luarkan racun atau bisa untuk melindungi diri dari musuhnya. Kalajengking jika diganggu, ekornya akan melengkung ke atas dan ekor tersebut akan langsung menyengat musuhnya. Selain kalajengking dan kelabang, berikut cara beberapa hewan lainnya melindungi diri dari musuhnya.

a. Cecak dan Kadal

Perhatikan Gambar 3.6. Pernahkah kamu melihat cecak atau kadal yang memutuskan sebagian ujung ekornya? Hal itu dilakukan untuk mengelabui pe mangsanya. Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cecak atau kadal, keduanya akan segera memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus akan bergerak-gerak untuk beberapa menit. Hal ini akan mengalihkan perhatian pemangsanya. Pada saat itu, cecak atau kadal akan segera menjauhi pemangsanya. Ekor cecak dan kadal akan tumbuh seperti semula dalam beberapa bulan.
 

b. Ular

Banyak ular yang memiliki bisa. Bisa itu digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya. Bisa merupakan zat racun yang dapat mematikan. Contoh ular berbisa adalah ular kobra dan ular derik. Namun, ada pula ular yang memiliki gigi taring (Gambar 3.7), tetapi tidak memiliki bisa. Contoh ular yang tidak berbisa adalah ular sanca.

c. Bunglon

Pernahkah kamu melihat bunglon? Bunglon adalah hewan yang hidup di pohon. Bunglon melindungi diri dengan cara mengubah warna tubuhnya, sesuai dengan warna lingkungan yang ditempatinya. Jika bunglon ber ada di tanah, warna tubuhnya akan seperti warna tanah. Jika bunglon di atas daun, warna tubuhnya akan seperti warna daun (Gambar 3.8). Perubahan warna bunglon ini disebut mimikri. Mimikri merupakan salah satu cara bagi makhluk hidup untuk berkamuflase. Kamuflase adalah suatu kemampuan hewan untuk menyamarkan diri sehingga kehadiran hewan tersebut di lingkungan tidak jelas.

d. Kupu-Kupu

Sayap kupu-kupu memiliki bentuk, pola, dan warna yang dapat berfungsi untuk mengalihkan perhatian pemangsanya. Misalnya, corak sayapnya yang menyerupai bola mata burung hantu. Hal tersebut dapat mem 
buat pemangsa menjauhi kupu-kupu.

d. Kupu-Kupu

Sayap kupu-kupu memiliki bentuk, pola, dan warna yang dapat berfungsi untuk mengalihkan perhatian pemangsanya. Misalnya, corak sayapnya yang menyerupai bola mata burung hantu. Hal tersebut dapat mem buat pemangsa menjauhi kupu-kupu.

e. Belalang Daun

Hewan lain yang memiliki kemampuan kamuflase adalah belalang daun (Gambar 3.10). Belalang daun memiliki bentuk tubuh yang pipih, ber sayap lebar dan tubuhnya berwarna hijau. Jika belalang daun hinggap di pohon atau daun, akan sangat sulit membedakannya dengan warna daun. Hal itu dilakukan untuk melindungi diri dari hewan pemangsanya, seperti burung.
dirinya terancam bahaya. Cumi-cumi dengan segera akan mengeluarkan tinta untuk menga burkan pandangan musuhnya

2. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Habitatnya

Bagaimana cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau habitatnya? Coba kamu perhatikan tumbuhan kaktus ataupun mawar. Kaktus tum buh di tanah kering dan berpasir. Kaktus memiliki akar panjang dan menyebar. Akar itu berfungsi me nyerap air dan mineral dari tanah. Kaktus juga memiliki batang yang tebal dan berongga serta daunnya kecil-kecil. Tujuan batangnya yang berongga ini untuk menyimpan air. Tujuan daunnya kecil-kecil untuk mengurangi penguapan air yang terlalu banyak pada musim kering.
Bagaimana dengan tumbuhan yang hidup di air? Pernahkah kamu melihat bunga teratai atau tanaman kangkung? Bunga teratai memiliki daun yang lebarlebar dan tipis (Perhatikan Gambar 3.13). Mulut daunnya banyak. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menang kap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas.
Jika Ibumu memasak kangkung, coba kamu perhatikan batangnya. Apakah batangnya berongga? Batang yang berongga ini bermanfaat agar kangkung dapat terapung di atas air.


  

 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar