PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Siapakah di antara kita yang tidak
meyukai keindahan atau nilai estetika? Setiap manusia memiliki kecenderungan
untuk menghadirkan keindahan dalam hidupnya.
Itu dapat kita amati dalam kehdupan kita
sehari-hari. Pakaian yang kita dapati, penataan interior dan eksteior rumah
kita, tempat kerja kita, sampul buku ilmia buku sastera, juga bacaan pop,
segala jenis majalah, kampus, tempat ibadah, tempat rekreasi semuanya ditata
dengan sentuhan indah. Tata kota, tata lampu, tata boga, tata busana, potong
rambut, wajah pun, di tampilkan dengan membawa cita rasa estetik tertentu
rasanya, harga diri kita kurang bergengsi manakala dalam hidup ini kita hanya
mengandalkan fungsi, tetap dan sama sekali megabaikan selera kehidupan.
Keindahan bagi manusia merupakan
suatu yang sangat penting, yang menunjukan
Bahwa manusia memiliki perasaan yang halus, lembut serta
menghargai kualitas. Tingginya cita rasa artistik seseorang dalam meresapkan
karya-karya yang indah, pada gilirannya akan memberikan pengaruh positif
terhadap sikap emosi dan sikap moral nya.
B. PEMBATASAN MASALAH
Sebagaimana yang diungkapkan mohammad
ali {1987:36} agar penulisan makalah ini dapat mencapai sasaran nya, maka
penulis membatasi masalah mengenai keindahan dan manusia. Berdasarkan pendapat
di atas, pembatasan masalah perlu ditentukan. Pembatasan masalah ini
berdasarkan pertimbangan, keterbatasan waktu, biaya, metode, perlengkapan serta
kemampuan leoritis dari penulis.
C.RUMUS MASALAH
Pada penulis makalah ini, penulis
merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
Sebagai berikut:
1.sejauh mana peran keindahan dalam memprakarsai
aspek-aspek kehidupan intelektual dan spiritual manusia ?
2.benarkah keindahan mampu membangun rasa kepuasan akan
sesuatu begi si pencipta keindahan dan si penikmatnya ?
D.TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.untuk mengetahui sejauh mana peran keindahan mempengarui
aktivitas kehidupan manusia.
2.untuk mengetahui sebenarnya bahwa keindahan dapat
memberikan rasa kepuasan bathin tersendiri bagi si pencipta dan si penikmatnya.
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah,
artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Para
filosof mendesiniskan keindahan sebagai suatu kesatuan hubungan yang formal
pengamatan, yang dapad menimbulkan rasa senang.adapula beberapa definisikan
keindahan yang dirumuskan oleh perah ahli, sebagai berikut :
a.
Loe Tolstoy dari rusia
mendefiniskan bahwa keindahan adalah “Keratosa” {bahasa rusia} yang artinya
sesuatu yang mendatangkan rasa senang bagi yang melihat dengan mata.
b.
Alexander Baumgarten
dari jerman memberi arti keindahan sebagai suatu bagian yang memiliki susunan
teratur, yang bagian-bagian itu memiliki hubungan yang erat satu dengan lainnya
dan juga secara keseluruhan.
c.
Shaftersbury dari
jerman mengatakan bahwa yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang
harmonis, karena proporsi yang harmonis itu nyata, maka keindahan dapat
disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata adalah yang baik.
d.
Hersterhuis dari
belanda mendefiniskan keindahan adalah suatu yang paling banyak mendatangkan
rasa senang dan yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan
pengamatan yang menyenangkan.
e.
Emmanul Kant
memberikan dua rumusan tentang keindahan, yakni:
1.
Yang subjektif,
keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tampa tersangkut paud dengan kegunaan
peraktis, tetapi mendatanhkan rasa senang.
2.
Yang opjektif,
keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan keserasian dari suatu opjek terhadap
tujuan yang dikandungnya sejauh opjek ini tidak ditinjau dari segi gunanya.
Menurut The Liang Gie, keindahan dibedakan
menjadi tiga yaitu
- Indah dalam arti luas,
mengandung ide kebaikan.
- Indah dalam arti estetika
murni, adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya
- Indah dalam arti terbatas
pada penglihatan, magsutnya hanya benda-benda yang dapat diserap dengan
pengelihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
B.
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan itu pada dasarnya
adalah alaminya, sedangkan alam adalah ciptaan
Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan adalah ciptaan Tuhan.
Alamiah memiliki arti wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.
“Kalau wanita dalam lukisan lebih cantik daripada keadaan
sebenarnya, justru tidak indah. Bila ada pemain jrama yang berlebih-lebihan,
misalnya marah dengan meluap-luap padahal kesalahan kecil, atau karena
kehilangan sesuatu yang tidak berharga kemudian menangis meraung-raung itu
berarti tidak alamiah {Suyadi.MP,Drs.1984.5}
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segalah
hasil seni, {meskipu tidak semua seni itu indah}, pemandangan alam, {pantai,
pegunungan, danau, bungga-bunga di lereng gunung}, manusia {wajah, mata, hidung, bibir, rambut, kaki,
tubuh}, rumah {halaman, tataan, perabot, rumah tangga dan sebagainya }, suara,
warna, dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas
sesuai dengan keragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradapan
teknologi, social dan budaya. Oleh karena itu, dapad dikatakan bahwa keindahan
merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tidak akan terpisah dari kehidupan
manusia. Dimanapun, kapan pun, dan siapapun dapad menikmati keindahan.
Manusia
dikatakan adalah makluk berpikir atau homosapiens. Tetapi manusia itu bukan
semata-mata makluk yang berpikir, juga merasa dan mengin derakan. Melalui panca
indera, manusia dapat merasakan sesuatu,. Apabila manusia merasakan akan
sesuatu itu menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya timbul perasaan
puas. Demikian juga terjadi, kepuasan timbul seseorang melihat atau merasakan
sesuatu yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah persaan keindahan yang ada
pada setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki perasaan keindahan {kepekaan
keindahan}, yaitu kemampuan terpesona, tergerak oleh ciptaan yang indah, tidak
acuh tak acuh, tetap mengambil sikap{senang atau tidak senang}.
Sebenarnya
perasaan keindahan manusia itu tetap dari jaman ke jaman, antara manusia yang
satu dengan manusia yang lain dilain tempat, baik pada orang primitif, modern,
desa, kota ,
pria maupun wenita. Namun kualitas yang berbeda, disebapkan oleh lingkungan
atau kebudayaan yang berbeda-beda itu. Watak perasaan keindahan {sensebilitas
estetis} ini statis, tidak mempelihara perubahan-perubahan yang berarti
{prinsipel}. Namun demikian, dalam bidasng kemanusiaan {dalam diri manusia},
jugaada unsur yang dinamis, yaitu unsure-unsur yang disesuaikan dengan kesan
–kesan yang diperoleh dari dunia luar. Kesan-kesan yang diterima akan berubah
bila dunia berubah. Karena kesan-kesan yang diterima berbeda {berubah} walaupun
sensabilitasnya setatis, maka ujud ekperesinya juga akan berubah dan dinamis.
Terlahirnya perbedaan keindahan itu bukan karena perasaan keindahan itu
berubah, tetapi disebapkan oleh lingkungan, jaman atau kebudayaan yang
berbeda-beda.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Keindahan
berasal dari indah, berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya
Benda yang mengandung keindahan ialah segalah hasil seni
dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi imanusia.
Oleh karena itu, kapan, dimana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keduanya mempunyai nilai yang sama, yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertamba. Segalah sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak
indah. Selain itu keindahan juga bersifat unifersal.
Sejak abad ke-18 pengertian keindahan
ini telah digemuli oleh para filsul. Keindahan dapad dibedakan sebagai suatu
kualitas absterak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Menurut
luasnya, keindahan dibedakan atas pengertian, yakin keindahan dalam arti luas,
dalam arti estetik murni dan dalam arti terbebas dalam hubungan dengan
pengelihatan.
B. SARAN
Keindahan bagi manusia merupakan
sesuatu yang sangat penting, yang menunjukan manusia itu memiliki perasaan yang
halus, lembut serta menghargai kualitas. Tinggi citra rasa artestik seseorang
dalam meresapkan karya-karya yang indah, pada gilirannya akan memberi pengaruh
positif terhadap sifat emosi dan sikap moralnya. Bila segala yang dilakukan nya
baik itu ucapkan, tingkahlaku, pekerjaan dan gerak tubuh kita senantiasa dapat
memberikan rasa senang kepada orang yang melihat dan mendengarkannya, alangkah
indahnya hidup bersosial.
DAFTAR PUSTAKA
M.Habib
Mustopo, {1988}, ilmu budaya dasar, Surabaya ,
Usaha Nasional
Mawardi,
Drs. {2004}, ilmu budaya dasar, Bandung ,
Pustaka Setia.
Suyadi.MP, DRS {1984}, Buku Materi Pokok IBD,
Depdikbud
블랙 블랙 블랙 블랙 블랙 블랙 블랙 dafabet dafabet クイーンカジノ クイーンカジノ 27Wynn Las Vegas: $400 No Deposit Bonus 토토토토토토
BalasHapus